Mobil Murah VS Kemacetan Jakarta
Written By Unknown on Monday, 23 September 2013 | 17:57
Mobil Murah VS Kemacetan Jakarta - Hadirnya mobil murah ternyata tidak hanya berdampak positif bagi perekonomian bangsa Indonesia, namun juga dinilai memperburuk kemacetan di Jakarta.
Bagi yang tinggal di luar kota, mobil murah jadi solusi. Ketika masuk di Jakarta, jadi masalah," kata Ipoeng, Sekjen Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Kamis(19/9/2013).
Munculnya mobil murah ini menimbulkan kontroversi yang besar di Indonesia. Kebijakan mobil murah ini juga dinilai tak sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah DKI, dimana 60% mobilisasi warga menggunakan transportasi umum, bukan mobil pribadi. Bahkan Gubernur DKI Jakarta Joko WIdodo menilai bahwa masalah transportasi Ibu Kota akan semakin semrawut dengan datangnya mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) ini.
Kemacetan merupakan masalah besar bagi DKI jakarta. Meskipun Pemerintah telah menyiapkan cara untuk menguranginya namun dengan adanya mobil murah ini, kebijakan tersebut mungkin akan dirasa kurang efektif.
Beberapa Langkah yang digunakan Pemerintah untuk mengurangi Kemacetan Jakarta diantaranya :
1. Sistem bayar untuk masuk jalanan tertentu (electronic road pricing atau ERP)
2. Menaikkan tarif parkir di pusat kota
3. Pembatasan penggunaan mobil dengan nomor ganjil-genap
4. Membangun mass rapid transit
5. Monorel
5. serta memperbaiki busway.
Selain itu Pemerintah juga menggunakan cara alternatif, salah satunya adalah dengan mengeluarkan kebijakan park and ride, dimana pengguna mobil pribadi dikumpulkan pada titik tertentu yang disiapkan dengan adanya angkutan publik yang memadai, misalnya transjakarta.
Sebagaimana adanya kontroversi, pastinya ada pihak yang mendukung kebijakan mobil murah ini. Mobil murah ini bukanlah sembarang mobil. Mobil ini merupakan turunan dari program mobil emisi karbon rendah atau low emission carbon (LEC), sehingga lebih ramah lingkungan dan dinilai akan berdampak positif bagi pengurangan konsumsi bahan bakar minyak karena mobil ini hanya berkapasitas di bawah 1.200 cc dan konsumsi bahan bakar minyak paling sedikit 20 km per liter sehingga dapat dipastikan lebih hemat bahan bakar.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/09/19/1506272/Perlu.Beragam.Solusi.Atasi.Dampak.Mobil.Murah.
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 comments:
Post a Comment